Penulis : | Tanggal : |
Annisa Putri | November 14,2023 |
Selasa, 14 November 2023. Direktorat Pengembangan Pitalebar DJPPI Kominfo turut andil dalam seminar series Tren Industri Media Masa Kini dan Pemerataan Infrastruktur TV Digital, yang diselenggarakan Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif Universitas Budi Luhur.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber yaitu Imelda Sinaga selaku Head Of Production Operation RCTI dan Ervan Fathurokhman Adiwidjaya, SH., MH selaku Perwakilan Direktorat Pengembangan Pitalebar DJPPI Kominfo. Seminar ini juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif (Dr. Rocky Prasetyo, M.Si), Kaprodi Ilmu Komunikasi (Artyasto Jatisidi, M.I.Kom) Kepala Konsentrasi Broadcast Journalism (Haronas Kutanto, M.I.Kom) dan 236 mahasiswa/i Universitas Budi Luhur.
Selain bertujuan untuk mendalami tren industri media masa kini, seminar ini juga membahas tentang pemerataan infrastruktur televisi digital, untuk meningkatkan aksesibilitas, modernisasi teknologi, mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, memperluas cakupan edukasi dan pengetahuan, serta meningkatkan efisiensi dan keandalan penyiaran. Ini merupakan bagian dari upaya dinamis dalam menjelajahi lanskap transformasi media dan dampaknya terhadap akses masyarakat.
Seperti yang telah diatur dalam undang-undang perubahan UU No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Melalui UU Nomor 6 Tahun 2023 Tentang Cipta Kerja Pasal 60A ayat (2) menyebutkan bahwa migrasi penyiaran televisi terestrial dari teknologi analog ke teknologi digital dan penghentian siaran analog diselesaikan paling lambat 2 (dua) tahun sejak mulai berlakunya Undang-Undang ini.
Ervan Fathurokhman mengatakan, Analog Swicth Off (ASO) merupakan langkah penting dalam upaya memperbaharui infrastruktur penyiaran di Indonesia. Upaya ini dilakukan pemerintah untuk menggantikan sistem televisi analog dan digantikan dengan teknologi digital yang lebih efisien dan berkualitas tinggi.
Saat ini, kondisi pemulihan pemirsa televisi berdasarkan Socio-Economic Class (SEC) hasil survei Nielsen per tanggal 15 Juni 2023, menunjukkan bahwa populasi penonton sebelum ASO terdapat sekitar 59 juta orang. Setelah pelaksanaan ASO per 1 Juni 2023, jumlah penonton TV digital menjadi sekitar 56,2 juta atau sekitar hampir 92%. Secara nasional, sebelum ASO, populasi penonton analog sekitar 130 juta orang, dan setelah ASO per 1 Juni 2023, jumlahnya mencapai 124,2 juta penonton.
Ervan Fathurokhman menambahkan, “Saat ini televisi masih berperan sebagai sarana informasi di seluruh Indonesia. Jika penggunaannya mulai berkurang di kota besar, namun televisi tetap menjadi tulang punggung informasi di daerah pelosok. Oleh karena itu, pemerintah sangat memperhatikan penyediaan layanan Free to Air agar di daerah yang tertinggal dapat memperoleh hak informasi yang setara tanpa adanya keterlambatan,” tegasnya.
Pemerintah juga telah memberikan bantuan Set Top Box (STB) kepada rumah tangga yang kurang mampu agar tetap dapat menikmati siaran televisi dan mendapatkan informasi. Terhitung mulai dari tahun 2022 hingga September 2023, Kominfo telah membagikan 1.349.721 STB kepada rumah tangga miskin.
Dengan transformasi media menuju era digital diharapkan migrasi dari televisi analog ke digital tidak hanya membawa efisiensi teknologi, tetapi juga meningkatkan akses informasi, pengetahuan, dan hiburan untuk seluruh masyarakat. Serta pemerataan infrastruktur TV digital terus berjalan efektif, sehingga wilayah-wilayah terpencil dapat merasakan manfaatnya secara merata.