Penulis : | Tanggal : |
Haronas Kutanto | February 07,2024 |
Jakarta, 07/02/2024. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) meresmikan peluncuran katalog prangko 2024 dan prangko seri tahun naga (Shio Naga), dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Imlek 2024 yang merupakan Tahun Naga Kayu 2575 dalam kalender bulan China. Acara ini diselenggarakan di Menara Danareksa, Aryanusa Ballroom Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh Menkominfo Budi Arie Setiadi, Direktur Pos Ditjen PPI Kominfo Gunawan Hutagalung, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal MPR RI Siti Fauziah, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Mariana Ginting, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Selian Wiyanto, serta Para tamu undangan lainnya.
Prangko merupakan bagian dari layanan Pos yang memiliki manfaat sebagai bukti pelunasan biaya pengiriman Pos. Berdasarkan Undang-Undang Pos terdapat 4 (empat) manfaat prangko yaitu sebagai bukti pelunasan biaya pengiriman pos, sebagai alat edukasi masyarakat, alat penyebarluasan informasi publik, dan benda filateli.
Dalam katalog prangko 2024, masyarakat dapat mengetahui tentang penerbitan prangko yang meliputi nama negara, seri, tanggal terbit, jenis, nilai nominal, nama dan gambar prangko, termasuk nama perancang, pencetak, serta harga prangko yang akan terbit ditahun ini.
Prangko dengan tema tahun Naga diluncurkan sebagai upaya untuk memperkuat warisan budaya tradisional Tionghoa dan budaya Asia Timur, yang juga dikenal sebagai shio, dan ditandai dengan penandatanganan Sampul Hari Pertama (SHP).
Perpaduan antara naga dan kayu menciptakan tahun yang penuh potensi, sangat baik untuk mencapai kesuksesan, memulai proyek baru, berinvestasi, dan pengembangan diri.
Dalam sambutannya Budie Arie menyampaikan, peluncuran katalog prangko dan SHP bisa menjadi media pembelajaran dan benda filateli untuk koleksi.
"Hingga saat ini prangko masih menjadi media pembelajaran yang disukai masyarakat, tercatat lebih dari 10 juta keping prangko terjual dalam 3 tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa masyarakat masih gemar mengoleksi prangko," ujarnya.
Menurut Direktur Pos Ditjen PPI Kominfo, Gunawan Hutagalung, penerbitan prangko seri khusus Tahun Baru Imlek selalu disambut hangat oleh kolektor dari dalam maupun luar negeri. Respons positif terhadap penerbitan prangko istimewa ini terlihat dari total penjualan prangko yang telah mencapai 30 ribu lembar.
Dengan adanya penerbitan prangko ini, menunjukkan komitmen DJPPI Kominfo dalam memperkuat warisan budaya tradisional. Diharapkan hal ini dapat merangsang minat masyarakat terhadap kesenian tradisional, serta menjadikan keindahan keberagaman budaya Indonesia dikenal di seluruh dunia.