Penulis : | Tanggal : |
DJPPI | June 21,2024 |
Jakarta, 21/06/2024. Direktorat Pengendalian Pos dan Infromatika DJPPI Kominfo melalui Pusat Monitoring Telekomunikasi, Pos dan Penyiaran (PMT) telah merilis dua infografis mengenai infrastruktur jaringan telekomunikasi: “Infografis Infrastruktur Jaringan Tetap Pita Lebar Indonesia” dan “Infografis Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi Seluler Indonesia”. Infografis ini memuat data terbaru sampai semester I tahun 2023 (Juni 2023) untuk jaringan tetap pita lebar Indonesia dan data sampai kuartal 3 tahun 2023 untuk jaringan telekomunikasi seluler.
DJPPI Kominfo melalui PMT memiliki peranan dalam melakukan pemetaan berbasis Geographic Information System (GIS) terhadap infrastruktur jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemetaan ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif tentang perkembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia.
Secara umum, Infografis infrastruktur jaringan tetap pita lebar Indonesia menyajikan total panjang kabel fiber optik dan jumlah Optical Distribution Point (ODP), sementara infografis jaringan telekomunikasi seluler memuat cakupan sinyal internet dan jumlah Network Element (NE) di seluruh wilayah Indonesia. Infografis tersebut dapat diakses melalui laman berikut [Lampiran 1] dan [Lampiran 2].
Berdasarkan data PMT, panjang Fiber Optik SKKL telah membentang sepanjang 118.257,54 KM dan Fiber Optik darat sepanjang 716.935,55 KM, melewati 34 Provinsi, 503 Kota/Kabupaten, 5.564 Kecamatan, dan 47.483 Desa/Kelurahan. Panjang fiber optik darat telah meningkat lebih dari 269% sejak Desember 2019.
Jaringan Fiber Optik ini sangat diperlukan untuk menghadirkan internet berkecepatan tinggi di Indonesia, baik sebagai jaringan tulang punggung (backbone), middle mile, maupun last mile yang juga digunakan sebagai backhaul Base Tranceiver Receiver (BTS) jaringan telekomunikasi seluler.
Selanjutnya, berdasarkan data coverage prediction operator seluler, dari total luas wilayah pemukiman di Indonesia sebesar 46.031,49 km², sekitar 98,51% sudah dilayani oleh jaringan 2G, 5,73% oleh jaringan 3G, 97,16% oleh jaringan 4G, dan 2,90% oleh jaringan 5G.
Teknologi 4G hampir mencakup seluruh pemukiman di Indonesia, meskipun masih terdapat kesenjangan cakupan antara daerah perkotaan dan rural yang memerlukan penanganan khusus, termasuk penggunaan teknologi satelit untuk menjangkau daerah yang lebih terpencil. Sementara itu, walaupun masih baru dan hanya mencakup 2,90% dari wilayah pemukiman, jaringan 5G menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan kecepatan dan kualitas layanan internet, dengan harapan akan lebih luas penyebarannya di masa mendatang untuk mendukung berbagai kebutuhan digital masyarakat Indonesia.
Dengan dirilisnya infografis ini, diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dalam mengembangkan sekaligus mengimplementasikan berbagai kebijakan yang ditujukan untuk menyukseskan tranformasi digital Indonesia, serta meningkatkan transparansi dan aksesibilitas informasi terkait infrastruktur jaringan telekomunikasi bagi masyarakat luas.