Penulis : | Tanggal : |
DJPPI | July 04,2023 |
Surakarta, 4/7/2023. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (DJPPI) Kementerian Kominfo, menyelenggarakan seminar Journey To 5G Smart City dalam rangka mendorong percepatan transformasi digital pada Pemerintah Kabupaten/Kota melalui penguatan program Smart City, serta memperkenalkan manfaat teknologi 5G kepada Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kapabilitas Smart City. Acara tersebut dilaksanakan di The Royal Surakarta Heritage hingga 5 Juli 2023.
Acara ini dihadiri oleh Wayan Toni Supriyanto, ST, MM (Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika), Aju Widya Sari, ST, MT (Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kementerian Kominfo), Heny Ermawati (Kepala Dinas Kominfo, Statistik, dan Persandian Kota Surakarta), perwakilan dari 28 satuan kerja perangkat daerah dari 23 pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia, Pusat Industri Digital 4.0 (Pidi) dan mitra, perwakilan narasumber, asosiasi, dan penyelenggara layanan telekomunikasi seluler.
Adapun tujuan dari acara ini yaitu untuk mendorong perkuatan transformasi digital pada Pemerintah Daerah melalui pemanfaatan teknologi 5G untuk Smart City, memberikan awareness kepada Pemerintah Daerah perihal manfaat teknologi 5G untuk memperkuat Smart City, mendapatkan masukan dan informasi terkait penyelenggaraan telekomunikasi di Kota-Kota/Kabupaten, serta mendorong terlaksananya kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan penyelenggara jaringan telekomunikasi. Sebagai informasi, saat ini 5G Smart City baru diimplementasikan di Kota Surakarta untuk keperluan Smart Kampung dan layanan pengaduan masyarakat.
Teknologi 5G sebetulnya telah hadir di Indonesia, namun sampai saat ini penetrasi teknologi 5G belum cukup pesat. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Direktorat Telekomunikasi, implementasi 5G di Indonesia harus melalui beberapa fase yang salah satunya adalah pemberian literasi kepada berbagai kalangan, terutamanya calon pengguna 5G di Indonesia.
Sambutan Wayan Toni Supriyanto, ST, MM., Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika foto: Ditjen PPI
Dalam sambutannya, Wayan Toni Supriyanto, ST, MM selaku Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, menyampaikan bahwa Teknologi 5G telah menjadi salah satu tren yang menjanjikan. “Teknologi 5G memiliki kemampuan konektivitas throughput yang lebih cepat, latensi yang lebih rendah, dan jumlah koneksi sensor yang lebih masif untuk menghubungkan jutaan perangkat terutama yang berhubungan dengan IoT, VR (Virtual Reality), dan AI (Artificial Intelligence).”
Sejak tahun 2022 hingga 5 tahun ke depan, 5G di Indonesia berada dalam fase pembelajaran dan investasi awal. Pada fase ini use case 5G yang paling menonjol adalah eMBB yang lebih banyak menonjolkan throughput data yang sejalan dengan evolusi IMT-2020 sesuai standar 3GPP. Jika dilihat secara ekonomi makro, pengembangan layanan 5G akan berdampak besar pada peningkatan ekonomi masyarakat dan industri di Indonesia.
“Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung tahun 2020, perkembangan jaringan 5G di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi lebih dari Rp 2.800 triliun atau setara dengan 9,5% dari total PDB pada 2030. Angka tersebut bahkan berpotensi melonjak menjadi 3.500 triliun atau setara 9,8% dari total PDB Indonesia pada 2035.” Sambungnya.
Dalam menjalankan 5G ini, DJPPI perlu melakukan tahapan pembelajaran antara lain uji coba serta show case untuk identifikasi dan stimulasi pemanfaatan use case 5G untuk dapat diterapkan di Indonesia baik di industri, pemerintah, masyarakat maupun stakeholder lainnya.
DJPPI akan mendalami journey, tahapan, serta persiapan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, penyelenggara seluler maupun pemangku kepentingan lainnya yang terkait. Dengan diadakannya Seminar 5G Smart City di Kota Surakarta, DJPPI mengharapkan program ini dapat menjadi role model maupun benchmarking sehingga dapat direplikasi untuk pemerintah kota atau pemerintah kabupaten yang lain.