Penulis : | Tanggal : |
DJPPI | August 13,2024 |
Jakarta, 13/08/2024. Direktorat Pengembangan Pitalebar DJPPI Kominfo menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sistem Komunikasi Nasional Pelindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana (Siskomnas PMPB) dengan tema “Mewujudkan Siskomnas PMPB yang Terintergrasi, Andal, dan Adaptif” di Ballroom Hotel Grand Hyatt Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto, Direktur Pengembangan Pitalebar Marvels Parsaoran Situmorang, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Ketua Tim Infrastruktur Keperluan Khusus Pengembangan Pitalebar Harapan Takaryawan, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sarwoto Atmosutarno, serta para tamu undangan lainnya.
Acara ini dilaksanakan selama 2 hari, dengan menghadirkan narasumber antara lain; PIC Bidang Perencanaan Sprektrum Frekuensi Radio untuk Fixed dan Land Mobile Service Arif Budi Praceko, Director Network Technology Operations and International Engagement FirstNet Authority Mr.Bread Morell, TA Konsultan Studi Penyelenggaraan Siskomnas PMPB Yuli Susanto, Kasatpel Sistem Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Cahya Amanah, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, serta moderator Kanaka Hidayat.
Siskomnas PMPB merupakan inisiatif strategis yang bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai sistem komunikasi yang digunakan oleh Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pelindungan masyarakat dan penanggulangan bencana. Dengan pengintegrasian ini, diharapkan tercipta efisiensi anggaran negara dan terjaganya keberlangsungan layanan dalam situasi darurat.
Dalam sambutannya Dirjen PPI Wayan Toni menekankan pentingnya pengembangan Siskomnas PMPB "Hari ini kita membahas dan mendiskusikan konsep yang harus sempurna. Salah satu hal yang ingin saya tekankan adalah pentingnya inovasi dan adaptasi teknologi dalam mendukung pengembangan Siskomnas PMPB. Karena teknologi ini mampu memberikan perlindungan yang maksimal kepada masyarakat,” tegasnya
Untuk memperkuat dan mengoptimalkan penanganan bencana Siskomnas PMPB akan mencakup beberapa elemen utama, yaitu; Early Warning System (EWS) yang akan menggunakan tidak hanya SMS Blast, TV Digital dan Cell Broadcast untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat, Layanan Darurat 112 yang terintegrasi secara nasional, dan Sistem Komunikasi Radio untuk komunikasi darurat yang terpadu. Ini adalah langkah besar untuk memastikan bahwa kita siap menghadapi berbagai situasi darurat dengan lebih baik di masa depan.
“Bisa kita lihat dari negara lain, seperti Jepang, yang telah berhasil menerapkan sistem komunikasi yang efektif dalam menghadapi bencana. Negara tersebut telah menunjukkan bahwa dengan persiapan dan teknologi yang tepat, dampak dari bencana dapat diminimalisir, korban jiwa dapat dikurangi, dan ekonomi dapat terus tumbuh meskipun ada bencana,” sambungya.
Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk memberikan pandangan dan masukan terkait pengembangan Siskomnas PMPB. Dengan terlaksananya FGD ini, diharapkan dapat menghadirkan sistem yang lebih andal dan adaptif terhadap situasi darurat, sehingga mampu memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat Indonesia