Penulis : | Tanggal : |
Wylldy Fransisca | May 16,2024 |
Yogyakarta, 16/05/2024. Direktorat Pos DJPPI Kominfo bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam melaksanakan kegiatan peluncuran dan penandatanganan Sampul Hari Pertama (SHP) Prangko Seri Penanda Kota di Pendapa Parasamaya, Kabupaten Sleman.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, Direktur Pos DJPPI Kominfo Gunawan Hutagalung, Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia Fadli Zon, Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R. Djoemadi, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, serta para tamu undangan lainnya.
Prangko memainkan peran strategis dalam penyebarluasan informasi tentang perkembangan peradaban dan kebudayaan nasional. Melalui prangko, masyarakat Indonesia dapat mempelajari perkembangan sejarah dan budaya nasional yang tercatat dengan baik.
Saat ini, prangko tetap digunakan dan diminati sebagai media pembelajaran dan benda filateli. Tercatat lebih dari 10 juta keping prangko terjual selama tiga tahun terakhir, hal ini menunjukkan minat masyarakat terhadap prangko sebagai benda koleksi dan media edukatif.
Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pos untuk membahas desain prangko seri Penanda Kota sejak tahun 2023 hingga 2024. Tujuan diterbitkannya prangko ini adalah untuk mendukung pelaksanaan tugas pemerintah serta membangun integritas bangsa.
Peluncuran prangko ini, ditandai dengan penandatanganan SHP yang merupakan bagian dari Program Penerbitan Prangko Tahun 2024. Program ini mencakup empat desain prangko Seri Penanda Kota, yaitu Buk Renteng (Sleman), Monumen Gong Perdamaian Dunia (Ambon), Tugu Muda (Semarang), dan Patung Sura dan Baya (Surabaya).
Prangko tidak hanya menjadi simbol historis dan budaya, tetapi juga sebagai alat yang efektif dalam menyebarkan dan melestarikan warisan bangsa. Dengan terbitnya prangko-prangko ini, diharapkan dapat menjadi langkah yang membawa kesadaran kolektif akan pentingnya melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya kita kepada dunia.