Penulis : | Tanggal : |
Annisa Putri | March 08,2024 |
Jakarta, 08/03/2024. Direktorat Pengendalian Pos dan Informatika DJPPI Kominfo melaporkan hasil pemantauan terhadap infrastruktur dan kualitas layanan telekomunikasi di Indonesia, melalui Pusat Monitoring Telekomunikasi, Pos, dan Penyiaran (PMT). PMT mengungkapkan berbagai temuan terkait gangguan layanan telekomunikasi selama periode Januari hingga Februari 2024.
PMT telah melakukan monitoring terhadap Quality of Experience (QoE) melalui aplikasi SIGMON yang terintegrasi dengan sistem PMT, dimana jika terdapat hasil pengetesan yang kurang dari 1 Mbps dengan signal strength >= -100 dBm (kategori sinyal baik), PMT akan mengirimkan tiket kepada penyelenggara telekomunikasi agar menjadi perhatian untuk dapat ditindaklanjuti.
Tiket tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa setiap gangguan ditangani secara sistematis dan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Setiap kali terjadi gangguan atau masalah yang dilaporkan, PMT akan membuat tiket yang berisikan informasi terkait dengan masalah tersebut, seperti jenis gangguan, lokasi, waktu pelaporan, dan detail lainnya yang diperlukan.
Pada bulan Januari 2024, PMT telah mengeluarkan 627 tiket aduan kepada operator seluler. PT Telekomunikasi Seluler menjadi operator dengan jumlah tiket terbanyak, yaitu sebanyak 414 tiket, diikuti oleh PT Indosat Tbk (136 tiket), PT XL Axiata Tbk (69 tiket), dan PT Smartfren Telecom Tbk (8 tiket).
Sementara itu, pada bulan Februari 2024, jumlah tiket aduan kepada operator seluler meningkat menjadi 949 tiket, PT Telekomunikasi Seluler kembali menjadi operator dengan jumlah tiket terbanyak, yakni 593 tiket, diikuti oleh PT Indosat Tbk (218 tiket), PT XL Axiata Tbk (124 tiket), dan PT Smartfren Telecom Tbk (14 tiket).
Selama periode yang sama, PMT juga mengeluarkan 107 tiket aduan terhadap penyelenggara fixed broadband pada bulan Januari 2024. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menjadi penyelenggara dengan jumlah tiket terbanyak, yaitu sebanyak 54 tiket, diikuti oleh PT Aplikanusa Lintasarta (3 tiket) , PT Cyberindo Aditama (6 tiket), PT Eka Mas Republik (3 tiket), PT Iforte Solusi Infotek (1 tiket) PT Indonesia Comnets Plus (10 tiket) PT Link Net Tbk (15 tiket), PT Lintasmaya Multi Media (1 tiket), serta PT Supra Primatama Nusantara (14 tiket).
Pada bulan Februari 2024, jumlah tiket aduan kepada penyelenggara fixed broadband meningkat mencapai 367 tiket. PT Link Net, Tbk kini menjadi penyelenggara dengan jumlah tiket terbanyak 119 tiket, diikuti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (109 tiket), PT Bali Towerindo Sentra (1 tiket), PT Cahaya Maparada Nusantara (4 tiket), PT Cyberindo Aditama (9 tiket), PT Eka Mas Republik (2 tiket), PT Indonesia Comnets Plus (8 tiket), PT Lintasmaya Multi Media (1 tiket), PT Mora Telematika Indonesia (1 tiket), serta PT Supra Primatama Nusantara (113 tiket).
Dari jumlah tiket yang dikeluarkan, sebagian besar gangguan telah berhasil diatasi dan layanan dinyatakan normal. Namun, masih terdapat beberapa gangguan yang belum terselesaikan, PMT telah melakukan koordinasi dengan operator seluler dan penyelenggara fixed broadband untuk memperbarui upaya perbaikan terhadap gangguan layanan telekomunikasi yang bersifat massif. Terhadap tiket yang masih berstatus "Open", telah dikirimkan surat kepada operator dan penyelenggara untuk segera ditindaklanjuti.
DJPPI Kominfo akan terus berkomitmen untuk memastikan kualitas layanan telekomunikasi yang memadai bagi masyarakat, serta menanggapi aduan dengan cepat dan efisien guna meningkatkan kepuasan pelanggan. Semua langkah yang diambil bertujuan untuk memastikan infrastruktur telekomunikasi yang handal dan layanan berkualitas bagi semua pengguna.