Penulis : | Tanggal : |
DJPPI | July 31,2024 |
Jakarta, 31/07/2024. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Wayan Toni Supriyanto, menghadiri acara Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) 2024. Acara yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital nasional.
Dalam acara ini, turut hadir Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Hokky Situngkir, Inspektur Jenderal Kominfo Arief Tri Hardiyanto, Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno, Ketua APJII Muhamad Arif, CEO Telkom Indonesia Ririek Adriansyah, CEO Inspire Tech Sharon Teo, CEO Adaptavist Harry Ha, serta para tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Dirjen Wayan Toni menyampaikan pentingnya transformasi digital sebagai proses yang mengintegrasikan teknologi digital di semua bidang bisnis.
"Transformasi digital adalah proses yang diterapkan suatu organisasi untuk mengintegrasikan teknologi digital di semua bidang bisnis. Proses ini secara mendasar mengubah cara organisasi memberikan nilai kepada pelanggan. Perusahaan mengadopsi teknologi digital inovatif untuk membuat perubahan budaya dan operasional yang beradaptasi secara lebih baik dengan perubahan," tegasnya.
Dirjen PPI menjelaskan bahwa ekosistem teknologi digital mencakup IoT (Internet of Things), Jaringan 5G, Cloud, Big Data, Artificial Intelligence (AI), dan Security. Proses transformasi digital dimulai dari digitization (konversi data analog ke digital), digitalization (penggunaan teknologi digital dan data yang telah ter-digitisasi), hingga digital transformation (pengadopsian teknologi digital untuk pemanfaatan teknologi tersebut).
Dalam paparannya, Dirjen Wayan Toni juga menjelaskan visi Indonesia Digital 2045 sebagai rekomendasi arah ke depan bagi pemangku kepentingan untuk menyusun strategi yang tepat di sektornya masing-masing.
"Visi Indonesia Digital 2045 telah disinkronisasi dengan berbagai dokumen perencanaan strategis bidang digital yang sudah ada, seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045, Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, dan Rencana Induk Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023-2045," jelasnya.
Dirjen PPI menegaskan bahwa transformasi digital nasional terdiri dari empat sektor utama yaitu; infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat digital, dan ekonomi digital. Wayan Toni menekankan bahwa infrastruktur digital memiliki peran penting dalam mewujudkan transformasi digital sesuai visi Indonesia Digital 2045.
Mengakhiri sambutannya, Dirjen PPI menyampaikan bahwa konsep visi Indonesia Digital 2045 adalah untuk mewujudkan ekosistem digital yang inklusif dan kolaboratif berbasis inovasi, untuk mendukung Indonesia maju, dan berdaulat. Acara ini juga diharapkan dapat mendorong transformasi digital berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.