Penulis : | Tanggal : |
DJPPI | July 18,2024 |
Sobat DJPPI, tahukah kamu apa itu prangko? Prangko merupakan label atau carik dengan bentuk dan ukuran tertentu, baik bergambar maupun tidak bergambar yang digunakan dalam kegiatan surat-menyurat sebagai tanda bahwa biaya kirim sebuah surat sudah dibayarkan. Selain sebagai bukti pembayaran biaya pengiriman pos, prangko dapat berfungsi sebagai media edukasi masyarakat, alat penyebarluasan informasi publik, dan benda filateli.
Direktorat Pos DJPPI Kominfo telah meluncurkan serangkaian prangko yang menggambarkan kekayaan budaya, peristiwa bersejarah, dan tokoh-tokoh yang berjasa bagi Indonesia. Berikut adalah beberapa prangko yang telah diluncurkan dalam periode 2022 hingga 2024:
1. Prangko Seri ASEAN Paragames dan Prangko Prajurit Keraton Solo (05 Agustus 2022)
Prangko ini diluncurkan saat diselenggarakannya acara ASEAN Paragames (APG) XI di Kota Solo. Desain prangko ini dipilih sesuai dengan cabang olahraga yang berkaitan dalam ASEAN Paragames yang terdiri dari empat jenis yakni seri para powerlifting, para archery, wheelchair tennis, dan para athletic. Prangko ini juga mengabadikan Kota Solo yang telah dua kali menjadi tuan rumah ASEAN Para Games yaitu pada tahun 2011 dan 2022.
Prangko seri ASEAN Paragames Solo, didedikasikan untuk mengapresiasi para atlet penyandang disabilitas Indonesia yang berlaga di ASEAN Paragames.
Selain itu, ada juga prangko bergambar Prajurit Keraton Solo sebagai latar belakangnya. Prangko tersebut dibuat sebagai apresiasi kepada para prajurit kraton solo yang telah menjadi simbol kebudayaan Jawa sejak zaman dahulu.
2. Prangko Seri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 (13 September 2022)
Pada 13 September 2022, telah diluncurkan Prangko dan sampul peringatan G20 Culture Ministers’ Meeting dalam rangka mengabadikan momen bersejarah Pertemuan antar negara G20 bidang Kebudayaan, desain prangko ini dirancang oleh Alit Ambara, seniman asal Daerah Istimewa Yogyakarta. Prangko tersebut mengandung makna pentingnya pelestarian dan pengembangan lingkungan secara berkelanjutan. Sampul peringatan ini bertajuk "Borobudur Glitch” diilustrasikan sebagai sumber kedamaian dunia. Mengacu pada tema “Culture for Sustainable Living” atau “Kebudayaan untuk Kehidupan Berkelanjutan”, prangko ini menjadi pengingat akan perubahan yang menggerus kebudayaan masyarakat. Oleh karena itu, tujuan diterbitkannya prangko tersebut sebagai eksistensi Candi Borobudur sebagai warisan budaya Indonesia.
3. Prangko Seri Malioboro Yogyakarta (7 Juni 2023)
Prangko Seri Malioboro diluncurkan dalam rangka menyambut perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kota Yogyakarta. Malioboro dipilih sebagai simbol kebudayaan yang spesifik, yaitu tradisi kultur Jawa yang identik dengan pemaknaan pelestarian serba artifisial. Keberadaannya mencerminkan adat dan nilai filosofis, serta menjadi simbol ruang privat dalam identitas budaya. Hal inilah yang menjadikan prangko seri Malioboro menjadi begitu spesial. Berikut penjelasan terkait 3 prangko tersebut;
Teras Malioboro
Penanda dari pusat ekonomi rakyat di area Malioboro. Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2 merupakan wujud dari kerja kolektif pemerintah Kota Yogyakarta dan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kurun waktu terakhir, sekaligus upaya bersama para pedagang untuk membangun industri ekonomi yang kuat dan terpusat. Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati kemudahan berbelanja di satu tempat.
Ketandan Malioboro
Malioboro disajikan sebagai tempat yang ramah bagi semua orang yang tinggal di Yogyakarta. Ketandan adalah wilayah yang menandakan keberadaan masyarakat Tionghoa yang hidup berdampingan dengan masyarakat Jawa. Dari prespektif sejarah, Ketandan merupakan tempat dimana pemungut pajak bagi pedagang di Beringharjo pada masanya.
Ngejaman Malioboro
Dahulu tugu ini bernama stadsklok atau jam kota. Tugu Ngejaman menjadi ikon Malioboro yang melintasi berbagai waktu serta mencerminkan sejarah evolusi jalan ini. Tugu Ngejaman merupakan persembahan dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang kembali berkuasa setelah pemerintahan Inggris (1811-1816).
4. Prangko Seri Pahlawan Nasional (04 Desember 2023)
Prangko bertemakan Pahlawan Nasional ini sejatinya diterbitkan bertepatan dengan Hari Pahlawan yaitu pada 10 November. Prangko ini, menampilkan 4 (empat) gambar Pahlawan Nasional Angkatan Udara yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, diantaranya yaitu;
- Marsekal Muda TNI (Anumerta) Prof. dr. Abdulrachman Saleh, Sp.F, Beliau telah berjasa dalam memimpin perkumpulan bidang radio yaitu Vereniging Voor Oosterse Radio Omroep (VORO) dimana sesudah kemerdekaan diproklamasikan, Beliau menyiapkan sebuah pemancar yang menyiarkan berita terkait Indonesia khususnya Proklamasi Indonesia hingga ke luar negeri.
- Marsekal Muda TNI (Anumerta) Agustinus Adisoetjipto, beliau telah berjasa dalam menerbangkan pesawat Cureng berbendera merah putih di sekitar Yogyakarta Pada 27 Oktober 1945 dengan tujuan membakar semangat rakyat Indonesia melawan penjajahan
- Komodor Udara (Anumerta) Abdul Halim Perdanakusuma, beliau telah berjasa dalam mempertahankan Kemerdekaan Indonesia semasa perang melawan penjajah Belanda di Sumatera pada 1948, dan berperan dalam membina perkembangan Angkatan Udara Republik Indonesia atau AURI serta bertugas untuk mendirikan cabang AURI di Kota Bukittinggi.
- Komodor Udara (Anumerta) R. Iswahjoedi, Beliau dikenal sebagai perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Indonesia. Beliau telah berjasa dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan setelah terjadinya proklamasi serta turut dalam pengambilalihan kantor-kantor pemerintah dari tangan Jepang.
5. Prangko Seri Naga (08 Februari 2024)
Prangko dengan tema Tahun Naga diluncurkan dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Imlek 2024 yang merupakan Tahun Naga Kayu 2575 dalam kalender bulan China. Penerbitan prangko ini juga menjadi upaya dalam memperkuat warisan budaya tradisional Tionghoa dan budaya Asia Timur lainnya, atau yang biasa dikenal sebagai shio.
Tahun Naga diprediksi sebagai tahun yang penuh kemakmuran dan pertumbuhan bagi semua orang, termasuk bagi mereka yang ber-shio Naga. Naga adalah simbol kekuatan, kekuasaan, dan keberuntungan, Sedangkan kayu, menurut kepercayaan Tionghoa, adalah simbol kesuburan, pertumbuhan, dan kreativitas. Perpaduan antara naga dan kayu menciptakan tahun yang penuh potensi, sangat baik untuk mencapai kesuksesan, memulai proyek baru, berinvestasi, dan pengembangan diri.
6. Prangko Seri Senjata Tradisional (02 April 2024)
Prangko Seri Senjata Tradisional ini diluncurkan bersamaan dengan acara Edukasi Melalui Prangko yang diselenggarakan oleh Direktorat Pos DJPPI Kominfo dan PT Pos Indonesia. Terdapat 4 (empat) desain prangko Senjata Tradisional yaitu; Golok Ciomas (Koleksi Museum Sri Baduga), Kujang Ksatria (Koleksi Museum Sri Baduga), Mandau (Koleksi Museum Kapuas Raya), dan Rencong Meupucok (Koleksi Museum Aceh).
Prangko Senjata Tradisional Indonesia tidak hanya menampilkan gambaran senjata, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan identitas yang berakar dalam sejarah dan tradisi bangsa ini. Setiap senjata, seperti Golok, Kujang, Mandau, ataupun Rencong, menjadi simbol kekuatan spiritual, keberanian, dan kebijaksanaan yang diperkaya dengan filosofi sebagai bangsa yang memandang masa depan dengan teguh dan optimisme.
Dengan ini, DJPPI Kominfo akan terus berperan dalam memperkuat identitas dan nilai-nilai bangsa melalui filateli, menjadikan prangko tidak hanya sebagai benda koleksi tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pengenalan akan kekayaan budaya Indonesia.