Penulis : | Tanggal : |
DJPPI | October 11,2022 |
Dalam sambutannya, Plt Dirjen PPI, Dr. Ir. Ismail, menyampaikan bahwa tren transformasi digital telah berlangsung dan akan meningkat secara eksponensial di berbagai sektor. “Hal ini membutuhkan dukungan kuat dan melibatkan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan”, tambahnya. Beliau memproyeksikan inisiatif ‘IPv6 Switch On’ akan memberikan keyakinan kita untuk menghadapi tantangan dan mengarahkan pada strategi transformasi digital yang lebih baik.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI, Aju Widya Sari dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa kesiapan Infrastruktur TIK didukung dengan implementasi teknologi dan ekosistem yang Mutakhir merupakan kunci kesuksesan transformasi digital. “Oleh karenanyam konferensi ini menjadi tonggak penting kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mendukung ‘IPv6 Switch On’ yang akan memberikan dampak pada user experience yang lebih baik”, pungkasnya.
IPv6 (Internet Protocol Version 6) sendiri merupakan IP address versi terbaru yang menggunakan basis 128 bit, berbeda dari pendahulunya yaitu IPv4. Selain itu, IPv6 menggunakan desimal 16 angka biner dan terdiri dari gabungan angka serta huruf.
Beberapa stakeholders yang turut memberikan pendapat terhadap kegiatan ini, diantaranya:
1. Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), berpendapat bahwa kesiapan ekosistem industri TIK merupakan syarat fundamental bagi transformasi digital. IPv6 Enhanced dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan keyakinan yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan konektivitas yang masif dan cerdas di masa kini dan masa mendatang.
2. Marwan O. Baasir, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), menuturkan bahwa industri selular terus berkembang mengikuti tuntutan pelanggan dan ekosistem. Meningkatkan kualitas layanan digital untuk mendukung bisnis yang sehat dan tumbuh berkesinambungan. Harapannya, gelaran IPv6 Switch On ini dapat menjadi momentum untuk memanfaatkan berbagai terobosan dalam pengunaan IPv6 Enhanced untuk menghasilkan beragam layanan yang berkualitas bagi transformasi digital di masa depan.
3. Teguh Prasetya, Ketua Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), mengungkapkan bahwa infrastruktur TIK yang siap IPv6 akan menciptakan kesempatan lebih banyak dan masif untuk transformasi digital di masa mendatang.
4. Muhammad Arif, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) menegaskan penetrasi internet menjadi target utama dan prasyarat dasar bagi individu, korporasi dan sektor industri. Konektivitas akan meluas dan masif. Teknologi menjadi faktor untuk memenuhi prasyarat dan penggelaran IPv6 Switch On sebagai momentum kesiapan ekosistem.
5. Prof. Latif Ladid, Ketua IPv6 Enhanced (IPE), mengatakan bahwa adopsi IPv6 adalah tren global yang tidak bisa dihindari. IPv6 Enhanced adalah salah satu landasan utama yang akan membantu digitalisasi pada semua sektor industri dan mendorong perkembangan ekonomi digital.
6. Gustiansyah Wilson, Head of Core Planning & Engineering Indosat Ooredoo Hutchison mengungkapkan IPv6 Switch On summit ini menjadi momentum bersama mendukung dan mempersiapkan perkembangan kebutuhan ke depan yang semakin terkoneksi dan cerdas.
7. Mohamad Rosidi, Director of ICT Strategy & Business, Huawei Indonesia, mengatakan tren konektivitas global terus berkembang. Transformasi digital menggerakkan mesin ekonomi global. Teknologi dan ekosistem menjadi penggerak utama pertumbuhan digital yang sukses. Dalam hal ini, IPv6 Enhanced menjadi faktor kunci untuk memperkuat konektivitas, kecerdasan dan reliabilitas dari infrastruktur TIK untuk bisa menyajikan pengalaman layanan digital yang lebih baik.
Dengan adanya kegiatan IPv6 Summit diharapkan dapat mempercepat adopsi IPv6 di Indonesia sehingga mendorong terwujudnya transformasi digital untuk menuju Indonesia terkoneksi.
IPv6 Summit Alignment with IoT and 5G ini didukung oleh seluruh ekosistem digital dari perwakilan asosiasi industri, operator, provider teknologi dan akademia, seperti Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), Indosat Ooredoo Hutchison, Telkom Indonesia, Telkomsel, XL Axiata, Smartfren, Alita, dan Telkom University. (Jakarta, 10/10/2022)